Cara Memelihara Soft Coral di Akuarium Laut

Cara Memelihara Soft Coral di Akuarium Laut

Cara Memelihara Soft Coral di Akuarium Laut – Kalau kamu sedang tertarik masuk ke dunia reef tank, atau bahkan sudah mulai menyiapkan akuarium laut sendiri, besar kemungkinan kamu pernah dengar tentang soft coral.

Dibanding jenis coral lainnya seperti LPS (Large Polyp Stony) atau SPS (Small Polyp Stony), soft coral bisa dibilang paling ramah buat pemula. Tapi, jangan salah, meski kelihatannya simpel, tetap ada trik khusus agar mereka bisa tumbuh sehat dan cantik di akuarium.

Nah, di artikel ini, kita bakal ngobrol panjang soal cara memelihara soft coral di akuarium laut. Bukan cuma sekadar “taruh coral lalu diamkan,” tapi benar-benar bagaimana bikin ekosistem yang ideal supaya mereka bisa berkembang dan jadi pusat perhatian di tank kamu. Yuk, kita kulik sama-sama!

Apa Itu Soft Coral dan Kenapa Banyak Disukai Reefers?

Soft coral, atau karang lunak, adalah jenis karang yang nggak membentuk kerangka kalsium keras seperti halnya LPS atau SPS. Struktur tubuhnya cenderung fleksibel, mirip tanaman laut yang bergoyang-goyang mengikuti arus air. Contohnya antara lain Xenia, Kenya Tree, Mushrooms, dan Zoanthids.

Kenapa mereka disukai? Pertama, karena lebih toleran terhadap perubahan parameter air. Kedua, perawatannya tidak terlalu kompleks. Dan ketiga, variasi warnanya sangat menarik. Beberapa bahkan bisa bercahaya di bawah lampu biru (actinic), bikin tampilan akuarium kamu makin keren.

Pilih Soft Coral yang Cocok untuk Pemula

Kalau baru mulai, kamu nggak perlu langsung berburu jenis yang aneh-aneh. Fokus aja dulu ke jenis yang dikenal tahan banting. Beberapa jenis soft coral yang recommended buat pemula antara lain:

Xenia – Pertumbuhannya cepat, gerakannya hidup, dan sangat responsif terhadap arus Zoanthid – Banyak warna unik, tahan perubahan, dan bisa tumbuh jadi koloni besar Green Star Polyps – Punya tampilan seperti rumput laut dan bisa menutup permukaan batu Mushroom – Cocok buat bagian bawah akuarium, nggak butuh cahaya terlalu terang

Tapi jangan cuma tergiur penampilan. Pastikan coral tersebut sehat waktu kamu beli. Lihat polipnya, pastikan nggak tertutup lendir, warnanya cerah, dan nggak ada tanda-tanda jaringan yang mati.

Siapkan Akuarium dengan Parameter Ideal

Nah, sebelum kamu naruh satu frag pun, kamu harus pastikan lingkungan akuariumnya sudah stabil. Soft coral memang cukup toleran, tapi tetap butuh parameter air yang mendekati ideal. Berikut beberapa parameter dasar yang perlu kamu jaga:

Suhu air: 25-27 derajat Celsius Salinitas: 1.024 – 1.026 SG pH: 8.1 – 8.4 Alkalinitas: 8 – 12 dKH Kalsium: 400 – 450 ppm Magnesium: 1250 – 1350 ppm

Khusus buat soft coral, biasanya kadar nutrien seperti nitrate dan phosphate nggak perlu nol. Justru, sedikit nutrien bisa membantu mereka tumbuh. Tapi tetap harus terkontrol ya. Jaga nitrate di bawah 10 ppm dan phosphate di bawah 0.03 ppm.

Pencahayaan yang Sesuai, Nggak Perlu Overkill

Salah satu kesalahan umum pemula adalah terlalu semangat beli lampu mahal, padahal belum tahu kebutuhan coral yang dimiliki. Soft coral umumnya nggak butuh pencahayaan sekuat SPS. Bahkan, terlalu terang justru bisa bikin mereka stress atau memudar warnanya.

Pilih lampu dengan spektrum yang mendekati sinar matahari, dengan dominasi biru untuk menonjolkan warna coral. Beberapa merek lampu yang cukup populer di kalangan reefers antara lain AI Prime, Kessil, dan NICREW.

Durasi pencahayaan juga penting. Rata-rata 8–10 jam sehari cukup. Kamu bisa pakai timer supaya konsisten. Jangan lupa kasih waktu gelap juga, karena coral tetap butuh istirahat.

Arus Air: Bikin Mereka Bergoyang, Tapi Jangan Sampai Terbang

Soft coral suka banget arus air yang moderate. Mereka tumbuh lebih baik kalau ada gerakan air yang stabil, karena ini membantu proses pertukaran gas, pembuangan limbah, dan penyerapan nutrien.

Gunakan powerhead atau wave maker, tapi atur posisinya supaya coral nggak ketiup langsung. Kalau polipnya nggak mau buka atau malah melengkung terus, berarti arusnya terlalu kencang. Ubah arah aliran sampai dapat posisi yang pas.

Nutrisi dan Suplemen: Diperlukan Nggak, Sih?

Ini juga sering jadi pertanyaan. Apakah soft coral butuh suplemen tambahan? Jawabannya: tergantung.

Soft coral punya zooxanthellae di dalam tubuhnya, yaitu sejenis alga simbiotik yang bantu mereka menghasilkan makanan lewat fotosintesis. Tapi dalam beberapa kasus, terutama di akuarium yang sangat bersih (ultra low nutrient), tambahan nutrisi bisa berguna.

Kamu bisa coba dosis kecil phytoplankton, amino acids, atau coral food seperti Reef-Roids. Tapi, mulai dengan dosis rendah dulu. Overfeeding bisa bikin air kotor dan munculkan masalah alga.

Penempatan Coral: Strategi yang Nggak Bisa Asal

Jangan asal tempel frag soft coral di batuan tanpa perhitungan. Penempatan menentukan banyak hal, mulai dari pertumbuhan, kompetisi antar coral, sampai estetika.

Beberapa tips dasar: Letakkan coral yang butuh cahaya rendah di dasar atau sisi samping tank Jangan taruh terlalu dekat dengan coral lain, apalagi yang punya tentakel penyengat Perhatikan arah arus, biar polipnya bisa bergerak dengan nyaman

Zoanthid cocok ditaruh di bagian tengah atau bawah, sementara Green Star Polyps bisa kamu letakkan di background untuk menutupi permukaan batu atau back wall.

Kontrol Hama dan Parasit

Soft coral juga bisa kena hama, lho. Beberapa yang paling sering menyerang antara lain:

Flatworm – bisa menutupi permukaan coral dan menghambat fotosintesis Nudibranch pemakan Zoanthid – kecil tapi berbahaya Aiptasia – anemon pengganggu yang bisa menyengat coral lain

Cara terbaik menghindarinya adalah dengan quarantine coral baru sebelum masuk tank utama. Bisa juga dilakukan coral dip pakai larutan khusus seperti Coral RX atau Revive selama 5–10 menit sebelum penempatan.

Maintenance Rutin Itu Wajib

Nggak ada sistem reef tank yang benar-benar autopilot. Kamu tetap harus lakukan maintenance rutin. Mulai dari cek parameter air mingguan, ganti air sekitar 10–20% tiap dua minggu, bersihkan powerhead, dan cek kondisi coral.

Kalau kamu lihat ada coral yang menyusut, berubah warna, atau polipnya nggak buka, itu sinyal ada yang nggak beres. Bisa dari parameter air, pencahayaan, atau mungkin ada hama.

Tangani Pertumbuhan yang Terlalu Cepat

Beberapa jenis soft coral, terutama Xenia dan Green Star Polyps, bisa tumbuh sangat cepat dan mengambil alih ruang. Kalau kamu nggak kontrol, mereka bisa menutupi coral lain dan bikin tank jadi kurang rapi.

Solusinya, rutin trimming atau potong bagian yang terlalu menyebar. Gunakan pisau atau gunting steril. Kalau perlu, tempatkan mereka di batu yang terpisah (island rock) supaya pertumbuhannya nggak kemana-mana.

Kesimpulan: Soft Coral, Indah Tapi Tetap Butuh Perhatian

Cara memelihara soft coral di akuarium laut itu sebenarnya nggak sulit, tapi tetap butuh perhatian. Kuncinya ada di stabilitas. Jaga parameter air tetap konsisten, sediakan pencahayaan yang cukup, beri arus air yang sesuai, dan lakukan maintenance secara rutin.

Jangan tergoda buat buru-buru nambah coral terlalu banyak. Mulai dari sedikit dulu, pahami karakter masing-masing, dan nikmati prosesnya. Dunia reef tank itu kaya banget, dan soft coral bisa jadi pintu masuk yang sempurna buat kamu mengeksplorasi lebih jauh.

Dengan perawatan yang tepat, bukan nggak mungkin tank kamu bisa jadi pusat perhatian dan bikin kagum siapa pun yang lihat. Selamat mencoba dan semoga berhasil menjaga soft coral tetap sehat dan menawan!

Baca Juga: