Cara Menjawab Pertanyaan Interview: Kenapa Memilih Perusahaan Ini?

Cara Menjawab Pertanyaan Interview: Kenapa Memilih Perusahaan Ini? – Saat kamu sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi interview kerja, ada satu pertanyaan yang hampir selalu muncul dan sering bikin bingung: “Kenapa kamu memilih perusahaan ini?”
Pertanyaan ini terdengar sederhana, tapi kalau kamu asal menjawab, bisa jadi malah jadi bumerang. Banyak kandidat meremehkannya, padahal ini adalah salah satu momen penting buat menunjukkan bahwa kamu benar-benar paham, serius, dan cocok dengan perusahaan yang kamu lamar.
Nah, di artikel ini kita akan bahas tuntas gimana sih cara menjawab pertanyaan interview kenapa memilih perusahaan ini secara tepat, meyakinkan, dan tetap terasa natural. Bukan cuma sekadar contoh jawaban, tapi juga logika di balik jawabannya, supaya kamu bisa menyesuaikan sendiri sesuai dengan perusahaan yang kamu incar.
Santai aja bacanya, karena artikel ini memang ditulis dengan gaya ngobrol. Kita akan kulik bareng-bareng strategi terbaiknya.
Kenapa HRD Selalu Nanya Ini?
Sebelum masuk ke tips menjawab, kamu perlu ngerti dulu maksud di balik pertanyaan ini. Karena, sekali kamu paham apa yang sebenarnya ingin digali oleh recruiter, kamu akan lebih mudah menyusun jawaban yang mengena.
Jadi begini.
Pertanyaan “Kenapa memilih perusahaan ini?” sebenarnya adalah cara perusahaan untuk mengecek tiga hal penting dari diri kamu:
- Apakah kamu benar-benar tertarik dan termotivasi untuk kerja di sana?
- Apakah kamu sudah melakukan riset sebelumnya, atau cuma asal apply?
- Apakah kamu cocok dengan budaya perusahaan dan punya visi jangka panjang?
Kalau kamu jawab dengan asal, misalnya cuma bilang karena lokasinya dekat rumah atau gajinya bagus, itu bisa bikin HRD ilfeel. Kenapa? Karena kesannya kamu cuma mau kerja demi gaji, bukan karena kamu benar-benar ingin berkembang bareng perusahaan mereka.
Ingat, perusahaan bukan cuma nyari orang yang bisa kerja. Mereka nyari orang yang bisa bertahan, berkembang, dan memberi nilai lebih.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Sebelum kita bahas cara menjawab yang oke, penting juga nih buat tahu beberapa kesalahan klasik yang sering dilakukan pelamar saat menjawab pertanyaan ini.
Pertama, menjawab terlalu umum. Misalnya, “Karena perusahaan ini bagus dan punya reputasi baik.” Semua orang juga bisa ngomong begitu. Kalau jawabannya bisa dipakai untuk semua perusahaan, berarti nggak personal dan nggak menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik pada perusahaan itu secara spesifik.
Kedua, cuma fokus ke benefit pribadi. Contoh: “Karena saya ingin meningkatkan karier dan mencari gaji yang lebih tinggi.” Oke, itu valid. Tapi jangan sampai kesannya kamu cuma mikirin diri sendiri. Tunjukkan bahwa kamu juga peduli pada misi dan nilai-nilai perusahaan.
Ketiga, nggak tahu apa-apa soal perusahaan. Ini bahaya banget. Kalau kamu nggak riset sama sekali dan cuma mengandalkan insting pas jawab, kemungkinan besar kamu akan terjebak dalam jawaban yang datar dan nggak berkesan.
Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kenapa Memilih Perusahaan Ini
Sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting. Gimana sih cara menjawab pertanyaan ini dengan cara yang meyakinkan, jujur, tapi tetap terasa natural?
Yang pertama dan paling dasar: lakukan riset mendalam tentang perusahaan. Ini wajib. Buka website resmi mereka, cek halaman “Tentang Kami”, pelajari produk atau jasa yang mereka tawarkan, nilai-nilai perusahaan, bahkan berita terbaru tentang mereka kalau ada.
Kalau kamu apply ke perusahaan startup misalnya, cari tahu apa yang membedakan mereka dari startup lain. Apakah mereka punya misi sosial? Apakah mereka baru saja dapat pendanaan? Apakah budaya kerja mereka kolaboratif dan terbuka?
Begitu kamu punya informasi yang cukup, kamu bisa mulai menyusun jawaban dengan pendekatan yang lebih personal. Coba refleksikan: “Apa yang membuat saya tertarik pada perusahaan ini? Apakah karena visi misinya sejalan dengan nilai hidup saya? Apakah karena saya melihat potensi untuk berkembang bersama mereka?”
Lalu, susun jawabanmu dengan tiga elemen utama:
- Ketertarikan personal terhadap perusahaan. Misalnya, kamu suka dengan misi mereka atau cara mereka menjalankan bisnis.
- Kecocokan antara nilai perusahaan dan nilai pribadi. Misalnya, kamu percaya bahwa kerja tim dan inovasi adalah hal penting, dan kamu melihat perusahaan ini menjunjung tinggi itu.
- Kontribusi yang bisa kamu berikan. Ini penting. Jangan cuma bicara tentang apa yang kamu dapat, tapi juga apa yang bisa kamu bawa untuk mereka.
Contoh jawaban:
“Sejak awal saya tertarik melamar di sini karena saya melihat perusahaan ini punya komitmen tinggi dalam inovasi teknologi, terutama dalam solusi digital untuk UMKM. Saya sempat baca bahwa tahun lalu perusahaan ini berhasil membantu lebih dari 10.000 pelaku usaha kecil masuk ke ekosistem digital. Buat saya itu luar biasa, karena saya sendiri punya ketertarikan kuat di bidang pemberdayaan ekonomi lokal. Saya merasa nilai-nilai perusahaan ini sejalan dengan apa yang saya percaya, dan saya ingin jadi bagian dari perjalanan besar ini. Dengan latar belakang saya di digital marketing dan pengalaman kerja di startup sebelumnya, saya yakin bisa memberikan kontribusi yang positif di tim ini.”
Kalau kamu perhatikan, jawaban di atas bukan cuma menyebutkan alasan personal, tapi juga menyampaikan bahwa kamu sudah riset, paham misi perusahaan, dan tahu kontribusi apa yang bisa kamu kasih.
Gunakan Cerita, Jangan Cuma Fakta
Salah satu cara paling efektif untuk membuat jawabanmu lebih hidup dan terasa manusiawi adalah dengan menggunakan cerita pribadi.
Misalnya, kamu bisa mulai dengan pengalaman masa lalu yang berkaitan dengan perusahaan, produk mereka, atau nilai yang mereka anut.
Contoh:
“Saya pertama kali mengenal perusahaan ini dari kampus, waktu ada seminar tentang sustainability. Salah satu pembicara dari perusahaan ini membahas bagaimana mereka menerapkan prinsip keberlanjutan di seluruh rantai pasok. Sejak saat itu saya mulai ngikutin perkembangan perusahaan ini, dan saya kagum dengan konsistensinya. Buat saya, ini bukan cuma bisnis, tapi gerakan. Dan saya ingin terlibat langsung di dalamnya.”
Cerita seperti ini membuat jawabanmu terasa lebih tulus dan relatable. HRD juga lebih mudah terhubung secara emosional denganmu.
Tambahkan Data Kalau Memungkinkan
Kalau kamu bisa menyisipkan data atau fakta menarik, itu bisa jadi nilai tambah. Misalnya, kamu menyebutkan prestasi perusahaan, jumlah klien, atau bahkan review karyawan dari situs seperti Glassdoor.
Contoh:
“Saya sempat membaca bahwa perusahaan ini mendapatkan penghargaan sebagai salah satu tempat kerja terbaik di Indonesia versi SWA tahun lalu, dan itu menunjukkan bahwa manajemen benar-benar peduli terhadap karyawannya. Buat saya, lingkungan kerja yang sehat dan mendukung sangat penting, karena itu bisa bikin kita berkembang lebih maksimal.”
Atau bisa juga data terkait pertumbuhan perusahaan:
“Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan ini mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 120%, dan itu menunjukkan bahwa strategi bisnisnya solid. Saya tertarik bergabung karena saya ingin belajar dari tim yang sudah terbukti bisa membawa perusahaan tumbuh secara konsisten.”
Kalimat-kalimat seperti ini bisa membuat HRD melihat kamu sebagai kandidat yang serius dan punya pola pikir strategis.
Jawaban Harus Fleksibel Tapi Tetap Konsisten
Mungkin kamu berpikir, “Apa harus bikin jawaban berbeda untuk setiap perusahaan?”
Idealnya, iya. Tapi jangan khawatir, kamu nggak perlu bikin semuanya dari nol. Cukup punya satu kerangka dasar jawaban yang bisa kamu sesuaikan tergantung perusahaan yang kamu lamar.
Yang penting, jangan gunakan jawaban template yang sama persis ke semua perusahaan. Itu akan terdengar datar dan tidak personal. Tambahkan elemen spesifik tentang perusahaan yang kamu lamar.
Konsistensi juga penting. Misalnya, kalau kamu bilang kamu tertarik karena budaya kerja kolaboratif, pastikan kamu juga bisa menunjukkan itu dalam cara kamu menjawab pertanyaan lain. Jadi, semuanya nyambung.
Latihan, Tapi Jangan Terlalu Diapalin
Satu hal yang perlu kamu tahu: pewawancara itu bisa dengan mudah tahu kalau kamu ngapalin jawaban.
Latihan itu penting, iya. Tapi jangan sampai kamu kehilangan spontanitas. Latihlah cara kamu menyampaikan jawaban dengan bahasa sendiri. Boleh kok pakai poin-poin kecil sebagai panduan, tapi tetap gunakan kata-kata yang kamu sendiri nyaman ucapkan.
Kalau bisa, coba latihan depan kaca atau minta bantuan teman buat roleplay. Cara ini efektif banget buat membiasakan diri berbicara dengan tenang dan percaya diri.
Kuncinya: Tunjukkan Kamu Pantas dan Tertarik
Pada akhirnya, jawaban terbaik untuk pertanyaan “Kenapa memilih perusahaan ini?” adalah yang bisa menunjukkan dua hal: bahwa kamu benar-benar tertarik dan kamu memang pantas untuk ada di sana.
Kalau kamu bisa menunjukkan bahwa kamu punya motivasi intrinsik, sudah riset, punya nilai yang sejalan, dan bisa kasih kontribusi nyata, maka peluang kamu buat lolos ke tahap berikutnya akan jauh lebih besar.
Dan jangan lupa, tunjukkan juga bahwa kamu antusias. Energi positif dan semangat bisa terasa bahkan dari cara kamu menjawab. Jadi, jangan cuma fokus ke kata-kata, tapi juga ke nada bicara dan ekspresi wajah.
Penutup
Interview itu bukan soal menjual diri secara agresif. Tapi soal menunjukkan siapa kamu sebenarnya, dan kenapa kamu dan perusahaan ini adalah pasangan yang cocok.
Jadi, jangan remehkan pertanyaan seperti “Kenapa memilih perusahaan ini?”. Gunakan kesempatan ini buat menonjolkan keunikan dan keinginanmu buat berkembang bareng mereka.
Semakin kamu paham perusahaan yang kamu lamar, semakin mudah juga kamu menyusun jawaban yang terasa natural, tulus, dan meyakinkan.
Jadi, yuk mulai sekarang biasakan untuk riset dulu sebelum melamar. Bukan cuma biar bisa jawab pertanyaan ini, tapi juga biar kamu sendiri yakin bahwa kamu memang ingin kerja di sana.
Karena pada akhirnya, kerja itu bukan cuma soal gaji dan posisi. Tapi tentang di mana kamu bisa berkembang, merasa dihargai, dan punya tujuan yang sama dengan tempatmu bekerja.
Semoga artikel ini bisa bantu kamu lebih siap menghadapi interview berikutnya. Kalau kamu butuh contoh jawaban yang lebih spesifik sesuai industri atau posisi, boleh banget langsung tanya. Good luck, pejuang karier!
Baca Juga: